PANDEGLANG // Trans24.id – Pekerjaan proyek pembangunan berlolaksi di SDN Patia 1 kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten kini telah menjadi sorotan publik lantaran, saat media melakukan monitoring dan pemantauan tidak ditemukan papan informasi dilokasi begitu pun sejumlah para pekerja tidak dibekali alat pelindung diri APD.
Berdasarkan keterangan dari sejumlah pekerja, Ade berikut yang lain menyebutkan bahwa proyek tersebut merupakan pekerjaan gedung ruang kelas belajar RKB. minggu, (03/08/2025).
“Proyek ini punya pak haji rain, untuk upah dengan cara diborongkan tapi belum jelas berapa nilainya. dari hari jumat kami bekerja namun belum diberikan alat pelindung diri. ” katanya.
Padahal sudaj jelas jika mengacu pada amanah Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012, dimana mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek, dimana memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak begitu pun nilai kontrak.
Menindaklanjuti informasi tersebut, tim Propamnewstv.id mencoba mengkonfirmasi langsung kepada H. Rain yang mana sempat di klaim sebagai kontraktor pelaksana oleh sejumlah pekerja. Saat itu ia menyebutkn bahwa proyek di SDN Patia 1 merupakan pekerjaan Dinas Pendidikan dan dilaksanakan oleh anaknya bernama Luki.
“Semenjak purna bakti saya fokus ke bisnis. Adapun pekerjaan proyek saya serahkan kepada anak, salah satunya SDN Patia 1 yang saat ini dikerjakan oleh luki,” ujar H. Rain.
Menanggapi proyek yang tidak ada papan informasi dan alat pelindung diri (APD) pekerja H. Rain pun akan mencoba komunikasi dengan pihak pelaksana dilapangan.
“Seharusnya sebelum pelaksanaan papan informasi dan alat pelindung diri itu harus ada. Tapi nanti saya coba komunikasi dengan luki.” ujarnya (04/08/2025).
Terkesan saling lempar dalam pelaksanaan pekerjaan, lalu kemudian media mendapatkan informasi munculnya nama sayuti sebagai pengelola kegiatan dalam pelaksanaan proyek tersebut.
Awak media pun beberapa kali mencoba menghubungi Luki untuk keperluan konfirmasi namun hingga kini masih terkesan slow respon hingga berita ini pun dipublikasikan.
(Team Red)