PAMEUNGPEUK//trans24.id – Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Sukasari melaksanakan kegiatan pemberdayaan perempuan di sektor pertanian pada Rabu, 10 Desember 2025, sebagai langkah penguatan ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat.
Kegiatan yang berlangsung di Desa Sukasari tersebut dihadiri oleh Camat Pameungpeuk, Kepala Desa Sukasari, perwakilan Tani Merdeka Indonesia (TMI), Ketua Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Pameungpeuk Elis, serta pengurus dan anggota KWT yang berjumlah 10 orang.
Camat Pameungpeuk, Agus Hindar Ruswanto, S.STP, M.Si, memberikan apresiasi penuh.
“KWT Sukasari adalah contoh nyata bagaimana perempuan desa mampu menggerakkan ekonomi keluarga dan masyarakat. Pemerintah kecamatan tentu mendukung setiap program yang berdampak langsung bagi kesejahteraan warga,” ujarnya.
Kepala Desa Sukasari, Erwan, menegaskan pentingnya konsistensi pemberdayaan perempuan.
“Ibu-ibu KWT ini luar biasa. Mereka aktif, kreatif, dan produktif. Pemerintah desa akan terus memberikan fasilitas dan pendampingan agar KWT semakin berkembang dan mandiri,” katanya.
Perwakilan Tani Merdeka Indonesia (TMI), Ahmad Jakaria, juga memberikan dukungan.
“KWT adalah garda terdepan dalam memperkuat ketahanan pangan desa. Perempuan memiliki peran penting dan harus terus didorong, baik dalam budidaya, pengolahan maupun pemasaran. Kolaborasi warga, pemerintah desa, dan TMI akan semakin memajukan pertanian rakyat,” tuturnya.
Ketua BPP Pameungpeuk, Elis, menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas petani perempuan.
“Kami dari BPP siap mendampingi KWT dalam teknik budidaya, pengendalian hama, serta pengolahan pascapanen. Pengetahuan yang baik akan memperkuat ketahanan pangan desa,” ujarnya.
Ketua KWT Sukasari, Imas, menyampaikan semangat dan komitmen anggotanya.
“Walaupun anggota kami berjumlah 10 orang, namun semangatnya besar. Kami ingin terus belajar, berkembang, dan menghasilkan produk yang bermanfaat. Dukungan dari pemerintah dan pendamping sangat berarti bagi kami,” ungkapnya.
Pengurus KWT menambahkan bahwa koperasi wanita tani terus memperluas pelatihan, pengembangan produk, dan pemasaran hasil pertanian rumah tangga.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, perempuan Desa Sukasari diharapkan semakin berdaya, berkontribusi aktif dalam pembangunan pertanian, serta menjadi motor penggerak ekonomi keluarga dan masyarakat.
Kabiro bandung (Aziz)













