Kementerian Kebudayaan Tetapkan Hari Sejarah Nasional dan Luncurkan Buku Sejarah Indonesia

- Penulis

Minggu, 14 Desember 2025 - 09:45

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta//trans24.id – Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia menggelar acara Penetapan Hari Sejarah Nasional dan Soft Launching Buku Sejarah Indonesia di Jakarta, Minggu (14/12/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh para tokoh masyarakat, sejarawan, penulis, editor, serta guru besar dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

 

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi (Dirjen PKT), Dr. Restu Gunawan, menyampaikan laporan lengkap mengenai proses penyusunan Buku Sejarah Indonesia yang dilakukan melalui tahapan panjang, ketat, dan terukur.

 

“Penyusunan buku ini mencerminkan komitmen kami terhadap akurasi dan kualitas substansi. Kementerian Kebudayaan bertugas memfasilitasi ide dan gagasan para penulis. Penunjukan penulis sepenuhnya berada di tangan editor jilid dan editor umum,” ujar Restu Gunawan.

 

Ia menjelaskan, proses penulisan dimulai sejak Januari 2024, diawali dengan arahan Menteri Kebudayaan untuk menulis Buku Sejarah Indonesia. Pada Januari dilakukan persiapan awal bersama calon editor jilid guna menyempurnakan kerangka konsep. Februari dilanjutkan dengan sinkronisasi antara editor umum dan editor jilid untuk memastikan keselarasan metodologi dan alur penulisan.

 

“Pada Maret dilakukan pertemuan rutin antara editor jilid dan para penulis. April, tepatnya tanggal 11–13, dilakukan penyamaan persepsi penulis. Mei, tanggal 24–28, dilakukan peninjauan perkembangan awal dan identifikasi kendala penelitian,” jelasnya.

 

Restu melanjutkan, pada 28 Juni hingga 2 Juli dilakukan rapat penyempurnaan penulisan dengan empat fokus utama, yakni respons terhadap isu dan masukan publik, penyusunan pendahuluan tiap jilid, penyelarasan alur penulisan, serta penyempurnaan draf.

 

“Bulan Juli dilaksanakan pertemuan editor dan penulis untuk penguatan substansi dan finalisasi bahan uji publik pada 3–5 Juli. Juli hingga Agustus dilakukan penyuntingan substansi secara mendalam terhadap data dan interpretasi,” katanya.

 

Ia juga menyebutkan, diskusi publik digelar di berbagai perguruan tinggi untuk menjaring masukan masyarakat dan DPR, antara lain di Istana Daring, Banjarmasin (28 Juli 2025) dengan sekitar 400 peserta, Universitas Negeri Padang (31 Juli), dan Universitas Hasanuddin Makassar (4 Agustus).

 

“Periode penyerahan naskah dilakukan pada 16–23 Agustus. September hingga Oktober dilakukan penyuntingan oleh editor umum dan sinkronisasi antarjilid. Oktober hingga November dilakukan verifikasi data dan penyelarasan biografi,” tambahnya.

 

Restu Gunawan menyampaikan apresiasi kepada para penulis, editor, dan pengkritisi.

Baca Juga  Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, Ikhlas Memberikan Ilmu Pengetahuan 

 

“Kami berterima kasih kepada seluruh penulis, editor jilid, editor umum, dan para pengkritisi. Tanpa kritik dari berbagai pihak, naskah ini tidak akan sekuat sekarang. Kritik justru menguatkan semangat kami untuk menyelesaikan buku ini,” ujarnya.

 

Ia menegaskan pentingnya sejarah dalam pembangunan bangsa.

 

“Sejarah adalah fondasi pembangunan bangsa. Jika pemahaman sejarah melemah, maka bangsa akan kehilangan arah. Oleh karena itu, penguatan kesadaran sejarah harus sejalan dengan penguatan kelembagaan dan simbolik,” katanya.

 

Salah satu langkah simbolik tersebut adalah penetapan Hari Sejarah Nasional, yang diusulkan oleh masyarakat secara daring melalui Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI).

 

“Alhamdulillah, setelah beberapa tahun, atas inisiatif MSI dan Menteri Kebudayaan, Hari Sejarah akhirnya ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kebudayaan Nomor 206 Tahun 2025 tanggal 8 Desember 2025, yang menetapkan tanggal 14 Desember sebagai Hari Sejarah Nasional, ” ungkap Restu.

 

Ia berharap penetapan ini menjadi momentum untuk memperkuat pembangunan karakter dan identitas bangsa.

 

“Semoga ini menjadi momentum untuk merancang masa depan Indonesia yang lebih baik, berdaulat, dan berkelanjutan,” tutupnya.

 

Sementara itu, Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam sambutannya menegaskan bahwa Buku Sejarah Indonesia ditulis langsung oleh para ahli.

 

“Buku ini ditulis oleh 123 sejarawan dari 34 perguruan tinggi di Indonesia. Kami memfasilitasi agar sejarah ditulis oleh ahlinya. Direktorat Sejarah ingin menjadi rumah utama bagi para sejarawan Indonesia,” ujar Fadli.

 

Ia menyebutkan bahwa penulisan sejarah merupakan proses panjang dan penuh dinamika.

 

“Kita sering mengatakan sejarah itu penting, tetapi proses penulisannya tidak sederhana. Tahun ini kita selesaikan satu paket Buku Sejarah Indonesia, dan ke depan kita harapkan lahir buku-buku sejarah yang lebih lengkap dan mendalam,” katanya.

 

Fadli juga menyoroti pentingnya perluasan cakupan sejarah nasional.

 

“Kita perlu menulis sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan 1945–1949 secara lengkap, sejarah Majapahit, Sriwijaya, Pajajaran, kerajaan-kerajaan Islam, serta berbagai perjuangan lainnya. Pekerjaan sejarawan masih sangat banyak, tinggal kita tentukan prioritasnya,” pungkasnya.

 

Acara ini sekaligus menjadi momentum soft launching Buku Sejarah Indonesia dan peneguhan komitmen pemerintah dalam memperkuat kesadaran sejarah sebagai fondasi pembangunan bangsa.

Berita Terkait

Bupati Bandung Lantik Sapma PP Kabupaten Bandung, Ajak Sinergi Bangun Kabupaten Bandung
Polsek Muara Uya Bersama Warga Dirikan Rest Area dan Sediakan Layanan Lengkap Jelang 5 Rajab
Informasi Rekayasa Arus Lalu Lintas. Adanya Pekerjaan Underpass Tol Serang-Panimbang di Kawasan Mekarjaya, Pengguna Jalan Diarahakan Ke Jalur Alternatif
Dandim 0601/Pandeglang Dampingi Bupati Tinjau Lokasi Pembangunan Jembatan Bailey di Cimanggu
Sekretaris KNPI Pandeglang Ucapkan Selamat dan Sukses Atas Dilantiknya 5.691 PPPK Paruh Waktu Formasi Tahun 2025 di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Pandeglang
Dorong Kemandirian Warga, Polsek Limbangan dan BNI Gandeng Wulan Jamilah Gelar Sosialisasi Pemberdayaan Ekonomi Lokal.
Perkuat Pengamanan Nataru, Personel Polres Garut dan Polsek Limbangan Gelar Apel Kesiapan di Pos Terpadu.
KAPOLRI TINJAU TERMINAL PULO GEBANG JELANG LIBUR NATAL DAN TAHUN BARU 2026
Berita ini 109 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 24 Desember 2025 - 01:47

Bupati Bandung Lantik Sapma PP Kabupaten Bandung, Ajak Sinergi Bangun Kabupaten Bandung

Rabu, 24 Desember 2025 - 01:45

Polsek Muara Uya Bersama Warga Dirikan Rest Area dan Sediakan Layanan Lengkap Jelang 5 Rajab

Rabu, 24 Desember 2025 - 01:37

Informasi Rekayasa Arus Lalu Lintas. Adanya Pekerjaan Underpass Tol Serang-Panimbang di Kawasan Mekarjaya, Pengguna Jalan Diarahakan Ke Jalur Alternatif

Rabu, 24 Desember 2025 - 01:35

Dandim 0601/Pandeglang Dampingi Bupati Tinjau Lokasi Pembangunan Jembatan Bailey di Cimanggu

Selasa, 23 Desember 2025 - 12:18

Sekretaris KNPI Pandeglang Ucapkan Selamat dan Sukses Atas Dilantiknya 5.691 PPPK Paruh Waktu Formasi Tahun 2025 di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Pandeglang

Selasa, 23 Desember 2025 - 10:37

Perkuat Pengamanan Nataru, Personel Polres Garut dan Polsek Limbangan Gelar Apel Kesiapan di Pos Terpadu.

Selasa, 23 Desember 2025 - 09:35

KAPOLRI TINJAU TERMINAL PULO GEBANG JELANG LIBUR NATAL DAN TAHUN BARU 2026

Selasa, 23 Desember 2025 - 09:32

Satresnarkoba Polres Metro Ungkap Kasus Sabu, Dua Pria Diamankan di Lokasi Berbeda

Berita Terbaru

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x