TANGERANG // Trans24.id – Suara masyarakat khususnya di Desa Wanakerta, Kecamatan Sindang Jaya, kabupaten Tangerang menilai pemerintah setempat disinyalir sakit mata dengan adanya limbah-limbah pabrik yang seharusnya di buang ditempat yang sudah ada pada tempatnya.
Namun menjadi pembiaran dan bahkan sudah banyak korban terkena penyakit akibat polusi udara, yang mana limbah tersebut di bakar secara bebas tidak memikirkan dampak tersebut.
Berdasarkan monitoring beberapa awak media tepatnya pada tanggal 8 september 2025 pukul 15.30, Desa Wanakerta, Kecamatan Sindang Jaya, banyak keluh kesah masyarakat bahwasanya sudah capek menyampaikan masalah ini kepada pemerintah setempat, namun belum ada tindakan positif dari pemerintah.”Kepada siapa lagi saya harus mengeluh pak?,” tutur narsum kepada awak media.
Apakah diduga ada oknum dari pemerintah setempat bermain dengan para pengusaha yang akhirnya keluhan masyarakat diabaikan (ucap R.N) salah satu aktivis di Desa Wanakerta, Kecamatan Sindang Jaya.
Apabila pemerintah tidak segera mengambil tindakan sama hal nya pemerintah membiarkan warganya di serang oleh penyakit ulah dari para pengelola limbah yang tidak memikirkan sebab dan akibat nya.
Dampak negatif pembakaran limbah : Polusi udara, Asap, dan mengandung bahan kimia dapat mencamari zat yang berbahaya.
Dampak kesehatan paparan asap dan zat beracun dari pembakaran limbah dapat menyebabkan masalah kesehatan pada manusia.
Pasal tentang limbah pabrik di atur dalam Undang-Undang (UU) No 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolahan lingkungan hidup (UUPPLH) dan pasal 104 (UUPPLH) sanksi pidana.
“Dengan adanya UU yang terkuak secara jelas, apakah pemerintah tetap tidak akan bertindak dan hanya duduk manis di ruangan ber Ac,” ujar beberapa awak media di salah satu warung padang di Desa Wanakerta.
Ditegaskan oleh Direktur utama Media Propam News TV, Mohammad Lutfi, S.H menurutnya, “khususnya bupati tanggerang yang lebih tegas untuk bisa memberikan ketegasan kepada pemerintah setempat apa yang sudah menjadi jeritan masyarakat sebelum terjadi aksi yang di lakukan oleh warga setempat,” ujarnya.
(Red)