PANDEGLANG//trans24.id – Di Persulit dalam mengurus berkas surat pindah siswa bernama Imam Romdoni kelas 10 X TJKT B SMKN 4 Pandeglang kini tidak bisa sekolah dirinya sekaran hanya bisa mejjalani keseharian nya di pondok pesantren yang tidak jauh dari kediaaman nya di kampung.
alih alih inging pindah sekolah ke sekolah Bina Mandiri Saketi namun harus adanya surat pindah sekolah dari SMKN 4 Pandeglang yang di Bojong, ucap encum selaku ibu Siswa Kamis,4/11/2025.
Masih kata Encum, dirinya mengatakan pihak sekolah sudah memebrikan kabar melalui via telepon dan meminta maaf juga mengatakan “kenapa iman tidak lagi bersekolah”, Padahal kan dulu guru tersebut mengatakan.
” bukan nya saya tidak mau mepertahankan imam namun sudah peraturan nya seperti itu bu” tuturnya
dan sekarang di suruh kembali sekolah namun harus melunasi biaya sekolah nya yang menunggak sejumlah 1.315.000 (satu juta tiga belas ribu rupiah) saya juga mengatakan kepada pak faisal selaku guru imam, Saya mengusahakan imam agar bisa bersekolah di SMKN 4 Pandeglang Bojong saya mengusahakan itu semua nya karna anak saya yang mau bersekolah, dan itu pun saya uang nya kadang suka pinjam kesana sini demi anak saya bisa tetap melaksanakan sekolah.
Namun saat ini imam sudah tidak mau lagi bersekolah di SMKN 4 pandeglang Bojong karna mau pindah dan sampai saat ini surat pindah sekolah imam belum juga di kasih dari pihak sekolah karna tunggakan yang belum di lunasi. jelasnya dengan nada haru.
Encum menambahkan, itu untuk buku rekening dan kartu ATM bantuan PIP dari pemerintah juga masih di wali kelas nya karna pada waktu masuk awal sekolah imam di pinta dan di kasihkan kepada guru tersebut namun sampai saat ini buku dan rekening tersebut belum juga di kembalikan oleh pihak sekolah ke kami.
Emncum juga mengatakan pihak sekolah juga sudah menghubungi dan mengatakan akan datang kerumah atau ibu yang menghadap kesekolah untuk bermusyawarah.
Saya hanya berharap anak saya bisa di permudah tidak di persulit seperti ini kesan nya karna keadaan ekonomi saya yang di bawah ini bisa menekan seperti itu dan saya juga mengundang bapak ibu guru datang ke rumah agar tahu keadaan keluarga imam seperti apa agar bisa merasakan dan mengetahui sendiri tidak melalui orang lain lagi. pungkasnya
(IRGI)













